Menapaki Jejak Di Stasiun Bedono Dan Stasiun Jambu

February 20, 2019

Setelah memasuki daerah kabupaten Semarang, kubuka google maps untuk mengetahui posisi kami dengan posisi Stasiun yang tua yang terdekat dari kamu, yaitu Stasiun Bedono. Ternyata posisi kami sudah tidak jauh lagi dari stasiun yang terletak +711 M dari permukaan laut itu. Stasiun yang terletak di Desa Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang ini merupakan stasiun yang sudah lama mati.

Stasiun Bedono

Stasiun yang diresmikan pada 1 Februari 1905 dan bebarengan dengan dibukanya lintas Ambarawa-Secang. Lintas yang pada masa kolonial Belanda digunakan sebagai sarana angkut penumpang, hasil perkebunan dan pertanian seperti teh, tembakau, kopi, bawang putih, karet, padi, dan durian serta digunakan sebagai keperluan militer ke Magelang.

Stasiun Bedono masih memiliki banguna lawas yang hingga kini masih dipertahankan. Stasiun yang merupakan peninggalan dari Nederlansch Indische Spoorweg Medschappij (NISM) memiliki usia lebih dari 140 tahun Bangunan dari stasiun ini sebenanrnya sangat sederhana, hanya memiliki ruang tunggu penumpang dan sebuah ruangan yang merangkap sebagai loket dan ruang kepala stasiun.

Ruang Tunggu
Ruang kepala stasiun dan loket



Stasiun yang menggunakan jalur dengan lebar 1067 mm yang masih dengan rel lama serta menggunakan rel bergerigi lintas Jambu-Bedono-Secang, dikarenankan jalur yang mendaki bukit. Diarea stasiun juga terdapat menara pengisian air untuk kereta uang serta turntable untuk memutar arah lokomotif.

Air pada menara pengisian air berasal dari sumber air alami yang disimpan pada tondon sebrang stasiun. Tondon ini mudah untuk dikenali karena terdapat tulisan STASIUN BEDONO tepat didepan tondon air tersebut.
Menara pengisian air
Rel bergerigi



Selanjutnya kami melanjutkan untuk mengunjungi stasiun berikutnya yang masih merupakan jalur lintas Jambu-Bedono-Secang. Stasiun tersebut adalah stasiun Jambu. Stasiun yang kelas III yang terletak +479 m diatas permukaan laut . Stasiun yang terletak di Desa Jambu, Kabupaten Semarang dan masuk pada lintas Ambarawa-Secang-Magelang ini memiliki lintas sepanjang 27 km.

Stasiun Jambu sama dengan Stasiun Bendono yang hanya terdiri dari 2 ruangan, bedanya pada stasiun ini hanya memiliki 2 jalur. Dimensi dari stasiun ini juga tidak besar, mirip seperti rumah warga. Meskipun stasiun ini sudah tidak aktif, tapi masih mendapat perhatian dari PT KAI dengan melakukan perawatan.


Stasiun Jambu

Rel di Stasiun Jambu

Perawatan

Ketika pertama kali dioperasikan, Stasiun Jambu merupakan stasiun tipe stopplaast atau hanya sebagai tempat pemberhentian kereta dan tidak melayani pembelian tiket. Pelayanan tiket pada stasiun ini baru ada pada tahun 1920-an. Ditempat  inilah lokomotif uap dari Ambarawa dipindah dari depan rangkaian ke belakang rangkaian, karena dianggap lebih efetif untuk melintasi jalur yang menajak dengan rel bergeriginya. 

No comments:

Powered by Blogger.