Kemana Hutanku Yang Doeloe?

February 20, 2019


Hutan adalah kawasan atau wilayah yang ditumbuhi oleh pohon dan tumbuhan lainnya dengan lebat. Hutan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan di bumi. Kehadirannya mendukung ketersedian pangan, oksigen, sebagai fungsi hidrolisis. Namun, sayangnya keberadaan hutan saat ini dapat dikatakan terancam dan mengkhawatirkan. Pasalnnya banyak terjadi kasus penebangan hutan secara liar, peralihan fungsi hutan menjadi kawasan industri, bahkan pencurian kayu hutan yang tidak terkira jumlahnya.

Sebuah perjalanan untuk sekedar mengisi kegiatan liburan (2018-2019) aku jalani bersama temanku. Sudah lama sekali kami tidak melewati jalan itu. Terakhir kali kami melewati jalan itu ketika mengerjakan tugas sekolah berupa pembuatan short movie, tepatny pada tahun 2017.

Perjalanan yang melewati jalur hijau kawasan Desa Beran, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora untuk mencari lokasi yang mendukung untuk syuting short movie. Memang agak sulit mencarinya ditambah lagi pencarian tersebut kami lakukan pada siang hari. Namun, teriknya matahari tidak terasa menyengay kulit kami karena memang dikiri kanan kami merupakan kawasan hutan sehingga udara terasa sejuk.

Namun, liburan kali ini aku dan temanku (teman sedaerah perantauan dan teman yang ketika dulu mencari lokasi syuting) melewati daerah yang sama, tapi dengan keadaan yang berbeda. Aku terkejut karena dikarenakan lokasi yang dulunya merupakan jalur hijau dengan ditumbuhi pohon jati dikiri dan kanan jalan, sekarang berubah menjadi lahan jagung masyarakat sekitar.




Daerah milik perhutani itu entah bagaimana sudah berpindah fungsi. Sungguh tidak mungkin bagi perhutani untuk menebang hampir keseluruhan pohon jati disana dikarenakan usianya yang masih muda. Kawasan hutan luas yang beralih fungsi menjadi ladang jagung milik warga, hampir tidak menyisakan pohon didaerah pinggir hanya untuk sekedar membuat jalan menjadi rindang.

Hampir keseluruhan dibabat habis oleh oknum yang tidak nertanggung jawab. Tindakan mereka membuat hawa dari daerah yang berbukit-bukit itu menjadi panas. Kasus pengalihan lahan dari hutan milik perhutani menjadi kawasan ladang ataupun sawah tidak hanya terjadi didaeran Beran saja.

Kasus yang serupa juga terjadi di Desa Temulus, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora pada tahun 2017. Kasus yang merupakan kasus sengketa lahan antara perhutani dan petani diwarnai dengan aksi demo para petani kala itu.

Hutan yang menjadi paru-paru dunia, serta sebagai sumber ketersedian pangan  dan oksigen, serta berfunsi sebagai hidrolisi kini kondisinya menkhawatirkan. Banyak hutan terkikis karena alih fungsi, misalnya oleh pabrik-pabrik. Efek samping dari itu semua antara lain:


1. Perubahan Iklim

Pada dasarnya oksigen yang dihasilkan oleh pohon bersasal dari proses fotosintesis dengan menggunakan karbondioksida. Siklus ini meminimalisir meningkatnya kadar karbondioksida diudara. Namun, dengan alih fungsi hutan kadar karbondioksida di udara meningkat. Padahal zat ini yang menjadi penyebab efek rumah kaca. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat gas CO2 menyumbang sekitar 82% gas rumah kaca di negara tersebut.


2. Erosi

Akar pohon dihutan dapat mencengkram tanah dengan kuat, sehingga kemungkinanan terjadinya erosi sangat kecil.


3. Hilang Hutan, Hilang Spesies

Sudah tidak asing lagi bahwa hutan menjadi tempat tinggal spesies baik itu tumbuhan maupun binatang. Lebih dari 80% keanekaragaman hayati didunia berada di kawasan hutan hujan tropis. Hilangnya hutan akan menyebabkan hilangnya spesies yang ada didalamnya.


4. Siklus Air Akan Terganggu

Pohon dihutan memiliki peranan dalam penyerapan air serta dalam melepaskan uap air ke atmosfer. Hilangnya hutan akan mengganggu proses tersebut. Uap air yang dilepaskan diatmosfer akan sedikit dan nantinya akan memperkecil curah hujan, sehingga tanah menjadi kering.


Save Forest For The Next Generation, Because They Still Need It.

No comments:

Powered by Blogger.