Kedelai Rebus Peneman Family Time

January 18, 2019

Family time atau waktu keluarga adalah sesuatu yang sunggu langka terjadi di zaman sekarang. Banyak orang yang mengira family time menghabiskan banyak uang, family time harus keluar jalan-jalan, family time harus mewah, family time harus di tempat yang indah. Semua itu adalah angggapan yang salah.

Family time adalah ketika kita meluangkan waktu bersama keluarga walaupun hanya sekedar mengobrol dirumah. Keberharagaan momen tersebut akan terasa ketika kita telah mangalami tahap yang dinamakan merantau. Tahap dimana seseorang memutuslkan untuk pergi dari kampung halamannya, mecari jati diri ataupun untuk bekerja dan belajar. Teknologi secanggih apapun tidak akan bisa menggantikan rasa ketika bersama keluarga secara langsung.

Sesuai yang saya katakan tadi, family time tidaklah harus mewah. Sesederhana apapun itu yang namanya family time  tetaplah family time. Kesederhanaan itulah yang bisa menimbulkan makna sesungguhnya dalam family time.

17 Januari 2019, Pada hari itu, pertama kalinya saya berkumpul bersama keluarga setealah sekian bulan lamanya berada di Yogyakarta. Memang pada saat itu tidak ada yang mewah sama sekali, semua hanya berkumpul setelah maghrib didepan televisi. Dengan satu keresek kedelai rebus sebagai peneman ditambah juga dengan rempeyek, tapi tetaplah family time.

Kesederhanaan yang nampak selain hal tersebut adalah nampak dari saya dan kanjeng rama alias bapak saya dengan menggunakan sarung dan duduk sambil memakan camilan peneman itu. Obrolan dari yang penting hingga yang tidak penting pun terucap dengan selingan senda gurau. Kami mengobrol cukup lama hingga tak terasa kedelai rebus ludes tak bersisa.

Kegiatan itu terus dilanjut hingga acara debat capres dan cawapres pertama disiarkan. Kemudian kami menonton debat, dengan mambahas paslon yang akan tampil di debat capres dan cawapres pertama. Kali ini kedelai rebus dan rempeyek telah habis, untung saja masih ada bakwan, sehingga kami tetap bisa ngemil. hehehehe....

Waktu terus berjalan, dan malam semakin larut. Tak lam kemudian ibu saya mengantar adik saya yang berumur 4,5 tahun tidur. Sekarang yang tersisa hanya saya dan kanjeng rama yang masih menonton debat itu. Saya sangat bersemangat menyaksikan debat yang berlangsung, kami masih bersemangat. Namun kali ini yang membedakan adalah saya dalam posisi tiduran. hehehe....

Semakin larut malam, semakin membuat kanjeng rama  yang baru saja pulang kerja dari Surabaya mengantuk. Meskipun demikian beliau tetap menemani saya hingga akhirnya kanjeng rama memutuskan untuk pergi tidur. Sekarang yang tersisan hanyalah saya yang menontong debat capres dan cawapres sendirian.

Sebenarnya masih banyak lagi yang terjadi saat kumpul keluarga saat itu, apalagi yang paling tidak bisa saya lupakan adalah pada obrolan yang tidak penting itu. Obrolan itu menjurus pada sidiran terhadap saya. Dalam hati saya ingin tertawa tapi saya menahannya sehingga hampir mucul senyuman di bibir saya. Seketika itu saya menjadi salting, tapi saya tetap berusaha menutupinya dengan memakan kedelai rebus dan rempeyek. Tak usah saya ceritakan bagian yang tidak penting itu, karena benar-benar membuat saya malu..wkwkwk......

Kata siapa family time harus mewah? family time  saya kebanyakan memang seperti itu. Hanya mengobrol ditemani dengan camilan walaupun kadang-kadang juga tidak ada camilan. Namun, keadan seperti itu yang membuat kebersamaam lebih bermakna, daripada harus keluar tapi sibuk dengan dunianya masing-masing.

Sesekali berkumpulah dengan tanpa menggunakan hp. Dengan itu kalian akan menemukan arti dari sebuah kebersamaan yang sesungguhnya. Kesederhanaan juga akan membuatnya lebih bermakna. Obrolan juga akan membuatkan lebih seru. apalagi jka ada sindirannya, hehehe......

Family time itu simpel, jadi jangan dibuat ribet. Family time itu murah, jadi jangan dibuat mahal (Andhika Putra Agus Pratama).

No comments:

Powered by Blogger.